Nikmat Tak Kenal Tamat di London
BAYANGKAN Anda berdiri di jembatan Sungai Thames di depan jam Big Ben dalam beberapa bulan ke depan. Imajinasi yang mungkin muncul adalah kekaguman terhadap sebuah bangunan menara dengan jam yang berdentang setiap lima belas menit serta Houses of Parliament alias gedung parlemen Inggris. Di gedung inilah, proses politik berlangsung di negeri berbentuk monarki konstitusional. Lalu, ke manakah pertama kaki melangkah setibanya di London.
Berwisata di London banyak caranya dan banyak pula pilihannya. Bisa jadi Anda seorang seniman. Maka, segudang teater di London akan menjadi suguhan menarik, termasuk program teater Shakespeare dari Shakespeare’s Globe. Gedung dari kayu Shakespeare’s Globe dibangun pertama kali tahun 1599 sebagai teater terbuka ketika Shakespeare bekerja dan menulis berbagai drama yang terkenal. Bangunan yang terletak di pusat kota London ini dibuka kembali tahun 1997.
Kalau Anda penikmat lukisan, galeri nasional akan menjadi prioritas utama. Kalau senang outdoor, lapangan luas, seperti Hyde Park atau St James Park, akan menjadi tempat pertama untuk menikmati London. Dengan kata lain, apa pun latar belakang pengunjung ibu kota Inggris Raya ini selalu ada pilihan yang cocok.
Hampir semua tempat historis terletak di pusat kota London. Jadi bisa ditempuh oleh wisatawan dalam satu sampai lima hari. Biasanya berkunjung ketiga tempat di London untuk menikmati dan sekaligus mengapresiasi lokasi yang dituju diperlukan waktu satu hari. Inilah beberapa di antaranya.
Big Ben
Untuk melihat dari dekat menara jam besar ini, pengunjung yang menggunakan kereta bawah tanah, atau populer disebut Tube, cukup berhenti di Stasiun Westminster dengan jalur kereta Jubilee atau District Line. Begitu keluar stasiun, Big Ben sudah menyambut. Menara Big Ben ini bagian dari rancangan arsitek Sir Charles Barry yang membangun ulang Palace of Westminster (kini disebut Houses of Parliament). Dibangun kembali karena sebagian besar istana hancur akibat kebakaran besar 16 Oktober 1834.
Meskipun Barry menjadi arsitek utama, pembangunan menara Big Ben dipasrahkan kepada Augustus Welby Northmore Pugin. Dia pun merancang sebuah menara bergaya Kebangkitan Ghotic dengan tinggi 96,3 meter, setara dengan 16 lantai. Setidaknya ada dua teori tentang asal-usul nama Big Ben. Pertama, berasal dari nama Sir Benjamin Hall yang memimpin pembangunan. Dia badannya subur, dan untuk menghormati bangunan ini, sehingga disebut ”Big Ben” atau Ben yang subur badannya. Teori kedua, berasal dari nama juara tinju kelas berat Benjamin Caunt yang juga dikenal dengan ”Big Ben” atau Ben yang besar.
Houses of Parliament sendiri merupakan tempat 650 anggota parlemen Inggris berkantor. Setiap Rabu siang, Perdana Menteri Inggris harus datang menjawab pertanyaan oposisi. Perdebatan di gedung ini biasanya ditayangkan langsung televisi.
Sungai Thames
Houses of Parliament terletak di tepian Sungai Thames yang panjangnya 346 kilometer. Akar kata ”Thames” berasal dari bahasa Celtic untuk nama sungai itu, Tamesas. Bahasa latinnya adalah Tamesis dan dengan logat modern Welsh menjadi Thames. Arti semua kata itu adalah ”gelap”.
Dengan sekitar lima poundsterling atau sekitar Rp 70.000, kita bisa menikmati sungai ini dengan naik kapal dari Pier atau pelabuhan di Westminster menuju Tower of London. Jika masih berminat, bisa sampai ke Greenwich dalam tempo 30-50 menit. Dan jika belum puas, bisa naik salah satu penyedia layanan transportasi sungai, yakni Thames Clipper. Anda bisa naik turun sepuasnya dengan tiket sekitar Rp 150.000! Rute dari London Eye Pier sampai North Greenwich Pier banyak yang bisa dilihat, termasuk Tower Bridge yang termasyhur.
Gereja Legendaris
Masih di sekitar pusat kota London (kawasan Westminster), terdapat gereja legendaris yang baru-baru ini menjadi tempat pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton yang sekarang disebut Catherine, Duchess of Cambridge. Inilah Gereja Westminster Abbey, tempat penobatan ratu dan raja Inggris. Bahkan, Putri Diana dengan Pangeran Charles juga melangsungkan pernikahan di gereja ini tahun 1981.
Gereja ini berada di kompleks biara Benedictine yang dibangun kembali oleh Ratu Elizabeth I pada 1560 sebagai satu gereja yang dikelola dari Gereja Santo Petrus. Bagi yang ingin tahu lebih banyak, di lokasi gereja ini juga tempat makam dan monumen tokoh Inggris terkenal, seperti Sir Isaac Newton, David Livingstone, dan Ernest Rutherford. Di samping Gereja Wesminster ini terdapat satu gereja tak kalah pentingnya, yakni katedral St Paul dengan arsitek luar dan dalam yang mengagumkan. Di sinilah Ratu Elizabeth II dinobatkan jadi penguasa kerajaan Inggris.
Trafalgar Square
Dari Gereja Westminster, Anda bisa berjalan sekitar 400 meter ke Trafalgar Square dengan menaranya yang terkenal. Monumen ini didirikan tahun 1843 untuk memperingati kemenangan Laksanama Horatio Lord Nelson atas armada Perancis dalam Pertempuran Trafalgar, 21 Oktober 1805. Monumen yang di puncaknya ada patung Nelson ini tingginya sekitar 52 meter.
Pada abad ke-14 sampai akhir abad ke-17, sebagian wilayah Trafalgar Square merupakan halaman dari Great Mews atau bisa disebut pula sebagai gudang atau tempat kereta atau kendaraan berada yang melayani Whitehall Palace. Pada awal abad ke-18, Mews ini tidak digunakan lagi oleh Royal Household sehingga kawasan ini dibersihkan. Tahun 1812 arsitek John Nash mengembangkan konsep baru untuk memperbaiki wajah London. Dia menginginkan halaman ini menjadi lapangan kultural, terbuka untuk umum. Baru tahun 1830 secara resmi dinamakan Trafalgar Square.
Sebelum sampai ke Trafalgar Square, kita boleh juga melihat-lihat kantor Perdana Menteri Inggris di 10 Downing Street. Meskipun jalan itu dipagari besi yang tinggi dan dijaga ketat polisi bersenjata, kita masih bisa mengintip pintu kantor PM berwarna hitam nomor 10 yang terkenal itu. Dulu sebelum ada berbagai serangan teroris, turis masih bisa mejeng di depan pintu nomor 10 itu untuk kenang-kenangan. Sekarang polisi menjaga jalan kecil ke arah pintu orang nomor satu di Inggris itu.
Buckingham
Penikmat kota historis London bisa langsung menembus jalan menuju Istana Buckingham. Jalan yang disebut dengan Mall ini di sisi kirinya terdapat taman luas yang disebut St James Park, sedangkan di sisi kanan terdapat kediaman resmi Pangeran Charles.
Meski udara lumayan dingin pada akhir tahun, tetapi kita masih dapat menikmati keasrian taman St James Park dengan danau yang indah. Pada musim panas, sebagian istana terbuka untuk umum antara lain, misalnya menyaksikan gaun pengantin Kate Middleton. Namun, musim dingin pada akhir tahun tidak ada lagi ekshibisi di Buckingham.
Istana Buckingham bukan semata-mata simbol kedaulatan Kerajaan Inggris. Namun, istana ini telah menjadi kediaman nyata Ratu Elizabeth II. Bisa dikatakan juga, inilah istana Ratu Inggris yang juga menjadi Kepala Negara Kanada dan Australia. Tidak jarang di halaman kebun di belakang Buckingham digelar konser yang menghadirkan penyanyi pop terkenal Inggris.
Bagi wisatawan, tentu yang menarik adalah menyaksikan pergantian pengawal kerajaan yang ada di dalam pagar istana. Pergantian pengawal biasanya berlangsung sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Selain mengagumi keindahan istana ini, bisa pula duduk mengambil gambar di monumen Ratu Victoria persis di depan Buckingham.
Sedikit informasi saja bahwa Buckingham Palace baru dibangun tahun 1702 oleh Duke of Buckingham sebagai kediamannya di London. Raja George III membeli Buckingham House ini tahun 1761 untuk istrinya, Queen Charlotte, sebagai tempat yang nyaman bagi keluarganya, tetapi dekat ke St James’s Palace di mana kegiatan kerajaan banyak berlangsung. Buckingham House ini kemudian lebih terkenal sebagai Queen’s House karena ditinggali Queen Charlotte dan 14 dari 15 anak Raja George III lahir di sini.
Bagian depan Buckingham yang sudah diketahui bernama The Mall diperluas tahun 1847 oleh Edward Blore dan dirancang lagi tahun 1913 oleh Sir Aston Webb sebagai latar belakang monumen Ratu Victoria. Monumen ini dipasang karena Ratu Victoria-lah yang pertama sebagai penguasa kerajaan yang mendiami Istana Buckingham tahun 1837.
Buckingham Palace memiliki 775 ruangan, termasuk 19 ruang kenegaraan, 52 kamar tidur anggota kerajaan dan tamu, 188 kamar tidur staf, 92 ruang perkantoran, dan 78 kamar tidur. Gedung ini memiliki lebar 108 meter di bagian depan, panjangnya 120 meter, dan tinggi 24 meter. Di istana inilah, Ratu Elizabeth dan suaminya, Duke of Edinburg, sejak dinobatkan tahun 1952 tinggal dan menjalankan monarki Inggris. Mobil, Motor, Keluarga, Minuman, Makanan. hiburan, handphone, hadiah, internet, komputer, ipad, rumah, pacar, kekasih, kartu, toyota, honda, kawasaki, nokia, blackberry, mewah, laptop, kamera, facebook, twitter, murah, gratis, keluarga, liburan, warga, mesin, terbaru, music, video, upload, tahun baru, natal, puasa, jakarta, indonesia, bandung, jawa, bali, kutai, pantai, jalan, info, mudik, baju, celana, bayi, perlengkapan, jual, beli, mesin, youtube, Bisnis, Iklan, Online,

