IPW: Briptu Norman Masih Dibutuhkan untuk Perbaiki Citra Polri
Pemecatan terhadap mantan anggota Brimob Polda Gorontalo, Briptu Norman Kamaru disesalkan banyak pihak termasuk Mabes Polri sendiri.
Terkait pemecatan Norman, Indonesia Police Watch (IPW) melihat Mabes Polri tidak tanggap dan cenderung berpihak pada arogansi perwira sebagai atasan.
"Padahal, Polri butuh pada figur-figur seperti Norman yang bisa membantu perbaikan citra Polri. Akibat Mabes Polri tidak tanggap polisi-polisi terbaik seperti Norman menjadi korban dan dikorbankan," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada okezone, Rabu (7/12/2011).
"Jika sudah begini Polri sendiri sebenarnya yang rugi. Sebab itu jika keputusan sidang etik ini bisa ditunda mungkin akan lebih baik. Tapi jika kedua pihak sudah sama-sama bersikeras dan tidak ada jalan musyawarah, sebaiknya diputuskan secara arif agar tidak berlarut-larut," terang Neta.
Sidang etik seorang polisi yang terkenal mendadak karena tarian India dan nyanyian lipsync lagu 'chaiya-chaiya' dari situs unggah video youtube ini menghasilkan keputusan mengejutkan yakni berupa pemecatan.
Sanksi dijatuhkan terhadap Norman, lantaran dirinya telah dianggap disersi dengan tidak masuk kerja selama 30 hari berturut-turut. Sidang tersebut dilakukan di Mapolda Gorontalo tanpa dihadiri Norman. Mobil, Motor, Keluarga, Minuman, Makanan. hiburan, handphone, hadiah, internet, komputer, ipad, rumah, pacar, kekasih, kartu, toyota, honda, kawasaki, nokia, blackberry, mewah, laptop, kamera, facebook, twitter, murah, gratis, keluarga, liburan, warga, mesin, terbaru, music, video, upload, tahun baru, natal, puasa, jakarta, indonesia, bandung, jawa, bali, kutai, pantai, jalan, info, mudik, baju, celana, bayi, perlengkapan, jual, beli, mesin, youtube, Bisnis, Iklan, Online,

